BREAKING NEWS

Teknik Mesin

MECHANICAL ENGINEERING

WISATA

KULINER

Jumat, 30 Maret 2018

Pengukuran Teknik

Pengambilan Data Pengukuran

       Pengambilan data adalah bagian dari proses pengukuran yang menuntutketelitian atau kesaksamaan yang tinggi, karena kegiatan ini selalu dibayangiolehkemungkinan sulitnya pengulangan proses pengukuran jika data yang sudahdiperoleh mengalami kekeliruan. Kesulitan pengambilan data ulangantara laindisebabkan oleh sudah berlalunya obyek pengukuran ke pos pengerjaanberikutnya, sehingga menyulitkan pelacakan, dan berubahnya karakteristik elemenpengukuran terhadap waktu, misalnya perubahan suhu atau perubahankarakteristik alat ukur yang akan mengakibatkan berubahnya nilai ukur. Olehkarena itu, proses pengambilan data sebaiknya dilakukan hanya pada satukesempatan sampai tuntas dan tanpa kekeliruan.

Elemen Pengambilan Data

Dalam proses pengambilan data terdapat lima elemen yang terlibat yaitu:
1. Objek ukur
2. Standar ukur
3. Alat Ukur
4. Operator pengukuran
5. Lingkungan
     Proses pengukuran tidak dapat berlangsung dengan baik bila salahsatu darikeempat elemen yang pertama tidak ada. Faktorlingkungan selalu hadir pada setiapsituasi. Kelima elemen perludipahami agar kesalahan yang ditimbulkan oleh setiapelemen dapatdipelajari. Proses pengukuran dilakukan operator denganmembandingkan benda ukur (obyek) dengan alat ukur (standar)yang sudahdiketahui nilai ukurnya (kalibrasi) dengan sarana ruangdan alat bantu ukur yangmemenuhi persyaratannya.

1. Objek ukur
    Obyek ukur adalah komponen sistem pengukuran yang harus dicarikarakteristikdimensionalnya, misal panjang, jarak, diameter, sudut, kekasaran permukaan dst,agar hasil ukurnya memberikan nilai yang aktual, maka sebelum proses pengukurandilakukan, obyek ukurharus dibersihkan dahulu dari debu, minyak atau bahan lainyangmenutup atau mengganggu permukaan yang akan diukur.


2. Standar ukur
Standar ukur adalah komponen sistem pengukuran yang dijadikan acuan fisik padaproses pengukuran. Bagi pengukuran dimensionalstandar satuan ukuran adalahstandar panjang dan turunannya.Dalam proses pengukuran yang baik menuntutstandar ukur yangmempunyai akurasi yang memadai dan mampu telusur ke standarnasional/ internasional.

 
3. Alat ukur
    Alat ukur adalah komponen sistem pengukuran yang berfungsisebagai saranapembanding antara obyek ukur dan standar ukur, agar nilai obyek ukur dapatditentukan secara kuantitatif dalam satuan standarnya. Ciri‐ciri dari alat ukur yangbaik adalah yang memiliki kemampuan ulang yang ketat, kepekaan yang tinggi,histerisisyang kecil dan linieritasyang memadai.
 
4. Operator pengukur
    Operator pengukur adalah orang yang menjalankan tugaspengukuran dimensionalbaik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian. Tugas ini terdiri dari pospekerjaan, diantaranya:

•pemeriksaan obyek ukur (dan gambar kerja)
•pemilihan alat‐alat ukur (dan standar ukur)
•persiapan pengukuran (penjamin kebersihan, penyusunan sistem ukur,pemeliharaan kondisi lingkungan dan lain‐lain).
•perhitungan analisis kesalahan pengukuran ( dan pembuataninterpretasi ketidakpastian pengukuran)
•penyajian hasil pengukuran (dalam bentuk laporan pengukuran).





 Seorang operator hendaknya dibekali dengan pengetahuan:
‐kemampuan membaca gambar kerja
‐pengetahuan tentang sistem toleransi
‐kemampuan menjalankan alat/mesin ukur
‐pengetahuan tentang statistika pengukuran dan teori ketidakpastian


5. Lingkungan
    Proses pengukuran dapat dilakukan dimanasaja: diruangterbukamaupun di ruangyang terkondisi. Pada ruang terkondisikhususnyapengukuran dimensionaltentunya akan menjamin hasil ukur lebih akurat.

\
Proses Pengukuran

   Sebelum pengukuran dilakukan , secara administratif perludipersiapkan petunjukpemakaian alat ukur, dan grafik untuk mencatat hasil pengambilan data, sertagambar tata letak dari sistem pengukuran. Alat ukur yang akan digunakan perludilakukan pemeriksaan, yaitu uji visual, fungsional dan unjuk kerja.

•Uji visual dimaksudkan untuk melihat kelengkapan alat ukur, dan cacatyang dapat dilihat mata.
•Uji fungsional untuk memeriksa tanggapan yang terjadi sebagai akibat inputyang diberikan dengan    mengubah posisi setiap tombol.
•Apabila semua fungsinya dapat bekerja alat ukur tersebut dapat digunakan dengan catatan terdapat hasil uji unjuk kerja secara tertulis, yang berupa laporan kalibrasi atau sertifikat kalibrasi.

   Dilihat dari jumlahnya pengambilan data dapat dilakukan satu sampai beberapa kali dimaksudkan untuk menjamin nilai kebenaran hasil ukur, data‐data harus diambil lebih dari dua kali pada setiap posisi. Oleh karena itu pengambilan data yang dilakukan secara berulang, sehingga dapat memiliki peluang yang lebih baik untuk mendekati harga yang sebenarnya.
Di pihak lain, jumlah obyek pendataannya sendiri dapat hanya satu atau beberapa buah. Dengan demikian dapat terjadi kombinasi :

•obyek tunggal –pengambilan data satu kali
•obyek tunggal –pengambilan data berulang
•obyek majemuk homogen –pengambilan data satu kali
•obyek majemuk homogen –pengambilan data berulang

Kalibrasi

Definisi
    Kalibrasi bagian dari Metrologikegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dan bahan ukur. Atau Kalibrasi adalah memastikan hubungan antara harga‐harga yang ditunjukkan oleh suatualat ukur atau sistem pengukuran, atau harga‐harga yang diabadikan pada suatubahan ukur dengan harga yang “sebenarnya” dari besaran yang diukur.
Kalibrasi dilakukan dengan cara membandingkan alat ukur yang diperiksa terhadap standar ukur yang relevan dan diketahui lebih tinggi nilai ukurnya. Selanjutnya untuk mengetahui nilai ukur standar yang dipakai, standarnya juga harus dikalibrasiterhadap standar yang lebih tinggi akurasinya. Dengan demikian setiap alat ukur dapat ditelusuri (traceable) tingkat akurasinya sampai ke tingkat standar nasional dan atau standar internasional.

Dari proses kalibrasi dapat menentukan nilai‐nilai  yang berkaitan dengan kinerja alat ukur atau bahan acuan.Hal ini dicapai dengan pembandingkan langsung terhadap suatu standar ukur atau bahan acuan yang bersertifikat.Output dari kalibrasi adalah sertifikat kalibrasi dan label atau stiker yang disematkan pada alat yang sudah dikalibrasi.
Tiga alasan penting, mengapa alat ukur perlu dikalibrasi

1. Memastikan bahwa penunjukan alat tersebut sesuai dengan hasil
pengukuran lain
2. Menentukan akurasi penunjukan alat.
3. Mengetahui keandalan alat,yaitu alat ukur dapat dipercaya.

Manfaat kalibrasi

Dengan kalibrasi suatu alat ukur atau standar ukur,nilai ukurnya dapat dipantau,sehingga tindakan yang tepat dapat segera diambil bila   penyimpangan yang terjadi sudah diluar batas toleransi yang diijinkan terhadap spesifikasi tandarnya.
Penggunaan alat ukur yang masih baik berdasarkan hasil kalibrasi berguna:

  1. untuk pengukuran yang baik langsung atau tidak langsung menyangkut keselamatan.
  2. hasil produk yang cacat atau menyimpang dapat dihindari/ditekan sekecil mungkin
  3. untuk menjamin bahwa hasil pengukuran yang dilakukan dapat tertelusur ke standar nasional/internasional.
Instrumentasi Proses
Fungsi instrumen :
  • Mengurangi kesalahan manusia
  • Mempertinggi kualitas hasil
  • Menurunkan biaya produksi
  • Cepat dan efisien
Jenis instrumen :
Instrument ukurUntuk mengetahui harga (nilai) dari besaran fisik yang diukur dari suatu
proses sedang berjalan. Pengukuran bisa dilakukan secara langsung (panjang, berat)
atau melalui fisis lain seperti pengukuran temperatur dengan thermokopel, air raksa.
Alat ukur bisa berupa alat penunjuk (indicator) transmitter(untuk disalurkan) atau
rekorder(alat pencatat).

Instrumen pengendali

Untuk mengatur suatu proses sehingga nilai sesuai dengan yang
dikehendaki.

Perkembangan Instrumen Pengendali

A.Kontrol Analog

•Lokal kontrol
•Central kontrol (controlroom)
•Satu alat untuk satu pengendali
•Butuh banyak alat
•Personil banyak
•Informasi terbatas

B. Supervisori kontrol

•Kontrol analog masih digunakan sebagai kontrol utamaCentralkontrol (controlroom)
•Komputer sebagai supervisi dan melakukan akuisisi data (mengambil, menyiapan, dan menampilkan data)
•Informasi lebih cepat, akurat dan variatif
•Monitoring dapat diterapkan



Perkembangan Instrumen Pengendali

C. Directdigital control(DDC)

•Pengukuran dan pengendalian proses dilakukan langsung oleh komputer.
•Bisa menanganni banyak loop pengendalian, 1000 loop‐2000 loop
•Resiko tinggi, semua tergantung kepada alat.
•Untuk keamanan pakai backup(redun dan komputer)
•Sistem stabil tidak ada driff untuk nilai parameter dan set point
•Masalah rumit dapat diaplikasikan.

 
Back To Top
Copyright © 2014 MECHANICAL ENGINEERING. Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates